Otodectic mange adalah penyakit pada saluran telinga luar pada kucing dan anjing yang disebabkan oleh tungau Otodectes cynotis. Otodectes cynotis merupakan parasit yang menyerang pada saluran telinga. Memiliki 4 stadium pertumbuhan yaitu telur, larva, nimfa dan dewasa.
Siklus hidup dari telur hingga menjadi dewasa membutuhkan waktu 21 hari atau 3 minggu dengan masa hidup sekitar 2 bulan. Tungau ini tidak membuat kanal atau terowongan di kulit, tapi melukai kulit secara terus-menerus dengan mulutnya sehingga dapat menyebabkan peradangan kulit saluran telinga luar atau otitis parasitik (otodektik atau otokariosis) yang disertai dengan iritasi yang hebat.
Baca Juga : Waspada Terhadap Resiko Penularan Rabies di Solo Jawa Tengah
Investasi tungau ini juga menyebabkan pinggiran kulit di saluran telinga menebal, sehingga mengakibatkan saluran telinga menyempit yang mana akan mengganggu kemampuan pendengaran penderita. Peradangan yang berlangsung terus-menerus menyebabkan peningkatan eksudat radang dan apabila ada infeksi sekunder dari bakteri maka akan menghasilkan leleran nanah yang berbau busuk. Hal ini juga akan menyebabkan rasa gatal sehingga kucing sering menggaruk dengan kaki atau menggosok-gosokkan telinganya pada obyek yang keras. Otodectes cynotis tidak menyebabkan rusaknya gendang telinga. Tetapi adanya infeksi sekunder yang disebabkan bakteri atau jamur seperti Staphylococcus aureus, Proteus sp, Pseudomonas sp dan Candida sp dapat menyebabkan kerusakan selaput gendang telinga. Kerusakan telinga bagian tengah menyebabkan hewan kehilangan keseimbangan, disorientasi dan gangguan syaraf lainnya. Otodectes cynotis seringkali ditemukan di kepala atau kulit tubuh bagian luar.
Pada tanggal 11 maret 2011, kucing ‘Mauris” diperiksakan oleh pemiliknya ke Rumah Sakit Hewan Pendiikan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga dengan keluhan adanya keropeng pada kulit sekitar leher di bawah telinga, gatal dan sering menggaruk-garuk bagian telinga dan leher. Pada telingabagian dalam terlihat adanya kotoran telinga berwarna hitam kecoklatan dalam jumlah yang cukup banyak. Setelah dilakukan pembersihan telinga menggunakan cotton bud, kotoran telinga diambil sedikit untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopis dan ditemukan adanya Otodectes cynotis, maka kucing Mauris di diagnosis Otodectic mange.
Salah satu terapi untuk penderita otodectic mange adalah injeksi ivomec. Ivomec merupakan anti parasit yang banyak digunakan untuk sapi, domba dan unta dengan spektrum yang luas yang diberikan secara injeksi maupun oral. Ivomec cukup efektif sebagai kontrol parasit baik interna maupun eksterna yang dapat mengganggu kesehatan maupun produktifitas hewan. Ivomec mengandung 1,0 w/v larutan steril dari ivermectin. Ivermectin adalah derivat dari Avermectin yang merupakan agen anti parasit dengan spektrum luas dan memiliki efektifitas yang tinggi. Ivermectin diisolasi dari fermentasi mikroorganisme tanah Streptomyces avermitilis. Cara kerja ivomec adalah dengan memparalisa dan membunuh parasit dengan cara menyerang sistem syaraf dari parasit. Pada dosis terapi, ivomec dapat ditoleransi oleh hewan selama tidak memprenetasi sistem syaraf pusat. Kontra indikasi dari ivomec tidak boleh diberikan pada hewan bunting karena ivomec bersifat teratogenik yang dapat menyebabkan kematian pada janin.
QUEEN TABBY PET SHOP SOLO - DOKTER HEWAN, pet shop kucing anjing, alamat dokter hewan, klinik hewan
Queen Tabby Solo - Petshop and Animal Health care
Jln letjend Suprapto 35 Sumber Solo (Utara Lapangan Sumber)
Jln Puntadewa Cemani Sukoharjo (Selatan Asrama Ngruki Putri)
Jln letjend Suprapto 35 Sumber Solo (Utara Lapangan Sumber)
Jln Puntadewa Cemani Sukoharjo (Selatan Asrama Ngruki Putri)
085707365365 / pin:7CF49823
Instagram : @Petshopsolo Twitter : @PetShopSolo FB : Queen Tabby Petshop Solo
Instagram : @Petshopsolo Twitter : @PetShopSolo FB : Queen Tabby Petshop Solo
Komentar
Posting Komentar