Limfoid Leukosis dan Marek’s disease merupakan dua jenis penyakit neoplasma unggas yang sering ditemukan tetapi sulit dibedakan. Hal ini disebabkan oleh manifestasi patologiknya yang hampir serupa.
Limfoid Leukosis disebabkan oleh virus avian leukosis (ALV) yang tergolong genus retrovirus. Virus AL pada ayam dapat dibagi menjadi 6 sub grup yaitu A, B, C, D, E, dan J.
Penularan virus ini bisa secara vertical dan horizontal. Penularan vertical dari induk kepada anak melalui telur, sedangkan secara horizontal melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui ayam sakit (melalui feses dan air liur). Penyakit ini ditandai dengan nafsu makan menurun, jengger dan pial pucat sampai kebiruan dan keriput. Perut terlihat membesar karena hati yang membengkak, bulu-bulu menjadi kotor karena tercemar asam urat dan pigmen empedu dan ayam-ayam tampak kurus dan lemah.
Diagnosa biasanya berdasarkan lesi-lesi makroskopis, mikroskopis dan histopatologis, isolasi dan identifikasi virus. Virus dapat dideteksi dengan uji CFT, RIA, ELISA, FAT dan Resistance Inducing Factor (RIF). Penyakit ini sangat mirip dengan Marek dari perubahan organ visceral dan penyakit ini tidak pernah diikuti dengan gejala syaraf. Penyakit lainnya sebagai diagnosa banding yaitu Eritroblastosis, Mieloblastosis, Penyakit Pullorum, Tuberkulosis, Granuloma Koli, penyakit Hjarres dan Degenerasi lemak hati.
Cara penanggulangan LL melalui ayam yang sakit sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur. Kandang dan peralatan didesinfeksi. Tindakan pencegahan paling efektif adalah dengan vaksinasi, tetapi dianggap tidak efisien karena kejadian penyakit bersifat sporadis dan kerugian yang ditimbulkan penyakit rendah.
Limfoid Leukosis disebabkan oleh virus avian leukosis (ALV) yang tergolong genus retrovirus. Virus AL pada ayam dapat dibagi menjadi 6 sub grup yaitu A, B, C, D, E, dan J.
Penularan virus ini bisa secara vertical dan horizontal. Penularan vertical dari induk kepada anak melalui telur, sedangkan secara horizontal melalui kontak langsung atau tidak langsung melalui ayam sakit (melalui feses dan air liur). Penyakit ini ditandai dengan nafsu makan menurun, jengger dan pial pucat sampai kebiruan dan keriput. Perut terlihat membesar karena hati yang membengkak, bulu-bulu menjadi kotor karena tercemar asam urat dan pigmen empedu dan ayam-ayam tampak kurus dan lemah.
Diagnosa biasanya berdasarkan lesi-lesi makroskopis, mikroskopis dan histopatologis, isolasi dan identifikasi virus. Virus dapat dideteksi dengan uji CFT, RIA, ELISA, FAT dan Resistance Inducing Factor (RIF). Penyakit ini sangat mirip dengan Marek dari perubahan organ visceral dan penyakit ini tidak pernah diikuti dengan gejala syaraf. Penyakit lainnya sebagai diagnosa banding yaitu Eritroblastosis, Mieloblastosis, Penyakit Pullorum, Tuberkulosis, Granuloma Koli, penyakit Hjarres dan Degenerasi lemak hati.
Cara penanggulangan LL melalui ayam yang sakit sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur. Kandang dan peralatan didesinfeksi. Tindakan pencegahan paling efektif adalah dengan vaksinasi, tetapi dianggap tidak efisien karena kejadian penyakit bersifat sporadis dan kerugian yang ditimbulkan penyakit rendah.
Komentar
Posting Komentar